Rabu, 11 September 2013

PRAMUKA PENEGAK (KEPENEGAKAN)


PRAPRAMUKA PENEGAK (KEPENEGAKAN)

1. FILOSOFI PRAMUKA PENEGAK
Dalam teori perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara berurutan yaitu remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan remaja awal, tugas-tugas
perkembangan yang harus diselesaikannya adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik
dirinya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. Remaja pada usia tersebut mengalami
perubahan fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi badan, berat
badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka
yang berusia 16–20 tahun yang perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu
remaja awal dan remaja madya.
Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan
kemandirian, kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada
tahapan ini, remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani
hubungan interaksi dengan lawan jenis.
Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk mempersiapkan bahan,
metode dan cara pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami karakter masingmasing
remaja. Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan
berkembang menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus juga turut
mempertimbangkan perkembangan jiwanya.

2. KIASAN DASAR PRAMUKA PENEGAK
Pembinaan golongan Pramuka Penegak merupakan tahapan pembinaan setelah golongan
Pramuka Penggalang. Jika Penggalang dikiaskan sebagai masa pemuda menggalang persatuan
bangsa, maka Penegak dikiaskan sebagai masa pemuda menegakkan kemerdekaan bangsa.
Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik,
mengadaptasi proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih
kemerdekaan. Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih
kemerdekaan. Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan kemerdekaan yang diambil dari
peristiwa Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908. Masa mensiagakan kemerdekaan bangsa ini
menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Siaga yaitu peserta didik usia 7-10 tahun. Kemudian
bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan, yang ditandai dari peristiwa
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan, maka
bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Masa keberhasilan menggalang
persatuan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik usia
11-15 tahun, dan masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan
golongan Penegak yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari sejarah perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsai/memelopori) pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan
dan pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega yaitu peserta didik
usia 21-25 tahun.
Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai dengan 8
orang. Arti kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat penggarap sawah. Nama
Sangga disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga
Pencoba, Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis mengandung pengertian perintisan
(menjadi pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung pengertian kemampuan
mengambil keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian keberanian
mencoba segala sesuatu yang positif. Pendobrak mengandung pengertian keberanian
mengemukakan kebenaran dan melawan kemungkaran. Pelaksana mengandung pengertian
keberanian melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab. Nama Sangga dipilih dan
diambil dari cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga
tersebut. Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga dipilih berdasarkan musyawarah
Sangga.
Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3 sampai 4
sangga. Arti kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang
dilakukan terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan suatu
pekerjaan. Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun
demikian tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama tokoh,
kerajaan dalam pewayangan atau legenda. Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik menurut
anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
Tingkat kecakapan umum Pramuka Penegak berupa tanda pundak yang dibuat dari kain dengan
warna dasar hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuat dengan sulaman atau logam
berwarna kuning emas. Berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi 5 cm,
sisi atas 4 cm dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya terdapat
gambar bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang tunas kelapa yang berlawanan arah dan
di bawah tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA.
Bintang bersudut lima mempunyai arti bahwa Pramuka Penegak bertaqwa kepada tuhan yang
Maha Esa dan bermoral Pancasila.
Tunas kelapa yang berlawanan arah mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka
Penegak putra dan putri yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, sosial dan mahluk
Tuhan menuju cita-cita bangsa.
Tanda di pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang harus dipikulnya sebagai
anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan Negara.
Bantara mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan
terampil serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar dan
mengembangkan kemampuannya dalam memimpin.
Laksana mengandung arti pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban dan melaksanakan
tugas pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggungjawab yang lebih besar

3. ORGANISASI KEPENEGAKAN
a. Ambalan Penegak
1) Ambalan Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3-4
kelompok yang disebut Sangga.
2) Ambalan Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai
aspirasinya dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan.
3) Sangga
Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun yang
disebut Pramuka Penegak.
Jumlah anggota sangga yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.
Pembentukan sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.
Nama sangga dipilih diantara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan
Pelaksana atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan
identitas sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi
kehidupan sangga.
4) Untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, Ambalan Penegak dapat membentuk
Sangga Kerja yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah
anggota disesuaikan dengan beban kerja atau tugas yang diemban.
5) Sangga Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.

Setiap ambalan dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah anggota
Ambalan. Karena masa Penegak adalah masa dimana seorang remaja sudah bermasyarakat
maka susunan organisasi Ambalannya pun sama dengan susunan organisasi yang terdapat di
masyarakat pada umumnya. Di dalam organisasi Ambalan terdapat Dewan Ambalan Penegak
yang disebut Dewan Penegak dan Dewan Kehormatan.

b. Dewan Ambalan Penegak (Dewan Penegak)
Dewan Penegak, terdiri atas:
1) Ketua yang disebut Pradana;
2) Sekretaris yang disebut Kerani;
3) Bendahara yang mengatur keuangan dan harta benda milik Ambalan;
4) Pemangku adat yakni pemimpin tata-cara adat Ambalan, pada hakekatnya adalah penjaga
Kode Etik Ambalan;
5) Beberapa orang anggota.

Pembina Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak masuk dalam
Dewan Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah,
pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan terakhir.
Dewan Penegak bertugas :
1) Merancang dan melaksanakan program kegiatan.
2) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
3) Merekrut anggota baru.
4) Membantu sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga.

c. Dewan Kehormatan Penegak
1) Untuk mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggungjawab para Pramuka Penegak,
dibentuk Dewan Kehormatan Penegak yang terdiri atas para anggota Ambalan yang
sudah dilantik dan diketuai oleh Pemangku adat.
2) Tugas Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk menentukan:
Pelantikan, penghargaan atas prestasi/jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap
kode kehormatan
Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
3) Dalam Dewan Kehormatan Penegak, pembina bertindak sebagai penasehat.
4) Pertemuan Dewan Kehormatan Penegak bersifat formal.
Undangan disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang akan dibicarakan
diumumkan.
Peserta yang hadir menggunakan pakaian seragam
Tempat ditentukan lebih dahulu

Ambalan yang ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu
berkumpul. Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Setiap Ambalan harus memiliki
bendera Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan/ pusaka Ambalan/tunggul
Ambalan serta bendera WOSM, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan tulismenulis
(mesin ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan,
serta perlengkapan adat.
Sesuai dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan putra adalah seorang pria,
dan Pembina Ambalan putri adalah seorang wanita. Hubungan antara Pembina Ambalan
dengan anggota Ambalan Penegak seperti hubungan antara kakak dan adik, sedangkan
hubungan Pembina Ambalan dengan Pembantu Pembina sama seperti hubungan pada anggota
dewasa Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kemitraan.
Ambalan yang menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam hubungannya
dengan life-skill, dapat meminta bantuan instruktur yang berkompeten di bidangnya.
Ambalan mempunyai Sandi Ambalan berisi nilai-nilai dan norma-norma yang disepakati dan
melandasi perjuangan kehidupan Ambalan.

Standar Kompetensi
Standar Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan fisik Pramuka
Penegak terdiri atas :
1) Kompetensi Akhir : mampu menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap sehat dan prima serta
memanfaatkan kemampuan fisiknya. Mampu menjelaskan perbedaan perkembangan fisik
dan psikologis antara lelaki dan perempuan.
2) Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :
a) Penegak Bantara : mampu melindungi kesehatan dan menerima kondisi fisiknya,
memanfaatkannya serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
b) Penegak Laksana : mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri.
Mampu menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan fisiknya untuk hal-hal yang berguna

PELAKSANAAN PROSES PEMBINAAN
Tamu Penegak
a. Tamu Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan dari Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 tahun sampai dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka.
b. Lamanya menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
c. Selama menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan adat-istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut.
d. Bagi anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu Penegak tersebut.
Calon Penegak
a. Calon Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
b. Lamanya menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
c. Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota Ambalan tersebut.
d. Calon harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan kewajibannya, antara lain :
1) Tidak mempunyai hak suara dalam musyawarah.
2) Mempunyai hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah.
3) Harus mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan.
4) Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara.
5) Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya.
e. Setiap Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan yang bersangkutan.
Penegak Bantara
a. Penegak Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Bantara dan mentaati Adat Ambalan.
b. Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara.
c. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.
d. Seorang Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk :
1) Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik sebagai Penegak Laksana.
2) Menempuh Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan kesenangan dan bakatnya sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus.
3) Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya serta menyebarkan tugas pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya.
4) Mencari kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir sehingga dapat membantu menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang.
5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.
Penegak Laksana
a. Penegak Laksana adalah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan mentaati Adat Ambalan.
b. Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan upacara kenaikan dengan mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana.
c. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan Pramuka dan masyarakat.
d. Seorang Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan dikembangan terus untuk :
1) Menambah jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus yang lebih tinggi.
2) Memperdalam dan memperluas keikut sertaanya di dalam Satuan Karya.
3) Mengikuti kursus yang diselenggarakan Gerakan Pramuka.
4) Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang.
5) Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang ada padanya.

Mengenal Golongan Pandega

PRAMUKA PANDEGA (KEPANDEGAAN)

Proses Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan.
Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan Kemerdekaan yang diambil dari peristiwa Budi Utomo,
pada tanggal 20 Mei 1908. Kemudian bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan,
yang ditandai dari peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil
menggalang persatuan, maka bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang
ditandai dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Proses akhir dari
sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsai/mempelopori) pembangunan bangsa.

1.Filosofi
Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut
sebagai Senior Rover, merupakan masa awal dewasa (early adulthood) menurut Teori Jean
Peaget Piaget, J. (2000). "Commentary on Vygotsky". New Ideas in Psychology, 18, 241–259.
Masa usia ini (Pandega) merupakan perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau
awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa
pembentukan kemandirian pribadi, masa mempersiapkan untuk berkarir, dan membentuk ideologi
pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
Dilihat dari aspek perkembangan fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai
puncaknya dan sekaligus mengalami penurunan selama periode ini. Awal masa dewasa ditandai
dengan memuncaknya kemampuan dan kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun,
individu memiliki kekuatan yang terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat cepat. Meskipun pada
awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini
penuruna keadaa fisik juga terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai
terlihat. Perubahan ini sebagian besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif.
Kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak
semua perubahan kognitif pada masa dewasa tersebut mengarah pada peningkatan potensi. Kadangkadang
beberapa kemampuan kognitif mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia.
Meskipun demikian sejumlah ahli percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif yang terjadi
terutama pada masa dewasa akhir dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan.
Selama masa dewasa, dunia sosial dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran
kehidupan yang lebih luas. Pola dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal
dari orang yang lebih muda. Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif
yang berkaitan dengan penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. Selam periode ini orang melibatkan diri secara khusus
dala karir, pernikahan dan hidup berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama
masa dewasa dan tua ini ditandai dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif dan
integritas.
Pada usia tersebut sifat agresifnya sudah mulai turun, sosialitasnya semakin tinggi, dan
pertimbangan rasionalnya semakin tajam. Pramuka Pandega umumnya kreatif, suka berkarya dan
selalu ingin menunjukkan eksistensinya. Pada usia Pandega, telah masanya mencintai lawan jenis.
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam
golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembinaan Pramuka
Pandega dilakukan mulai dari tingkat Gugus Depan dalam satuan yang disebut Racana.

2.Kiasan dasar
Tempat berkumpulnya Pandega dalam Gugus Depan disebut Racana. Arti kata Racana adalah dasar
penyangga tiang bangunan yang dalam bahasa jawa disebut umpak. Nama Racana umumnya
menggunakan nama pahlawan. Namun tidak menutup kemungkinan penggunaan nama jenis
senjata, nama kerajaan dalam pewayangan atau nama ceritera mitos. Dalam pemilihan nama
tentunya diambil yang terbaik menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan
bagi seluruh anggota Racana. Racana dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah
anggota Racana. Di dalam organisasi Racana, terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut Dewan
Pandega dan Dewan Kehormatan.

3. Organisasi Racana Pandega
a. Racana Pandega idealnya 10-30 Pramuka Pandega yang dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil sesuai dengan minat dan aktivitasnya yang disebut Reka.
b. Racana Pandega menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai aspirasinya dan
mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan Racana.
c. Untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, Racana Pandega dapat membentuk Sangga
Kerja. Sangga Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.
Racana dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih dari musyawarah anggota Racana. Organisasi
racana disusun sesuai organisasi yang terdapat di masyarakat pada umumnya, karena pada usia
Pandega sudah terjun dalam kehidupan masyarakat.
Di dalam organisasi Racana terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut Dewan Pandega dan
Dewan Kehormatan.
a. Dewan Pandega
Dewan Pandega terdiri dari:
1) Ketua Racana
2) Kerani atau sekretaris.
3) Bendahara yang mengatur keuangan dan harta benda milik Racana.
4) Pemangku adat yakni yang memimpin tata-cara adat Racana, yang pada hakekatnya adalah
penjaga kode etik Racana. 5) Beberapa orang anggota

Pembina Pramuka Pandega tidak masuk dalam Dewan Racana. Pembina Racana bertindak
sebagai penasehat, pendorong, pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil
keputusan terakhir.

Dewan Pandega bertugas :
1) Merancang program kegiatan
2) Mengurus dan mengatur kegiatan
3) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
4) Merekrut anggota baru
5) Mencari/mengidentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada Ketua Gudep
6) Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan
7) Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pembina Gudep

b. Dewan Kehormatan Pandega
Dewan Kehormatan Pandega adalah Dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan
Pandega.
Dewan Kehormatan pandega bertugas :
1) Menentukan pelantikan,
2) Memberikan penghargaan kepada Pandega yang berprestasi
3) Memberikan tindakkan hukuman atas pelanggaran terhadap kode kehormatan.
4) Rehabilitasi anggota Racana Pandega.

1 komentar:

  1. Free online casino no deposit bonuses - KDAMP
    We have you 온카지노 covered 인카지노 with all the latest and the latest no deposit bonuses on choegocasino offer! Play online casino games and get a bonus without

    BalasHapus