PRAPRAMUKA
PENEGAK (KEPENEGAKAN)
1.
FILOSOFI PRAMUKA PENEGAK
Dalam teori
perkembangan, pada usia remaja terdapat tiga tahapan secara berurutan yaitu
remaja awal, remaja madya dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan
remaja awal, tugas-tugas
perkembangan
yang harus diselesaikannya adalah pada penerimaan terhadap keadaan fisik
dirinya dan
menggunakan tubuhnya secara efektif. Remaja pada usia tersebut mengalami
perubahan
fisik yang sangat drastis, seperti pertumbuhan tubuh yang meliputi tinggi
badan, berat
badan, organ
tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka
yang berusia
16–20 tahun yang perkembangannya berada pada tahapan pertama dan kedua yaitu
remaja awal
dan remaja madya.
Pada tahapan
remaja madya, tugas perkembangan yang utama adalah mencapai idealisme dan
kemandirian,
kebebasan dari orang tua, memperluas hubungan dengan kelompok sebaya. Pada
tahapan ini,
remaja mencapai kapasitas keintiman hubungan pertemanan, belajar menangani
hubungan
interaksi dengan lawan jenis.
Tugas-tugas
perkembangan tersebut merupakan dasar bagi Pembina untuk mempersiapkan bahan,
metode dan
cara pendekatan yang tepat, sehingga mudah untuk memahami karakter masingmasing
remaja.
Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara pribadi sehingga tumbuh dan
berkembang
menjadi sosok yang sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka sekaligus juga turut
mempertimbangkan
perkembangan jiwanya.
2.
KIASAN DASAR PRAMUKA PENEGAK
Pembinaan
golongan Pramuka Penegak merupakan tahapan pembinaan setelah golongan
Pramuka
Penggalang. Jika Penggalang dikiaskan sebagai masa pemuda menggalang persatuan
bangsa, maka
Penegak dikiaskan sebagai masa pemuda menegakkan kemerdekaan bangsa.
Pemberian
nama golongan pembinaan kepramukaan sesuai penggolongan usia peserta didik,
mengadaptasi
proses panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya meraih
kemerdekaan.
Kepanduan Indonesia merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih
kemerdekaan.
Dimulai ketika bangsa Indonesia mensiagakan kemerdekaan yang diambil dari
peristiwa
Budi Utomo, pada tanggal 20 Mei 1908. Masa mensiagakan kemerdekaan bangsa ini
menjadi
kiasan dasar pembinaan golongan Siaga yaitu peserta didik usia 7-10 tahun.
Kemudian
bangsa
Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan, yang ditandai dari peristiwa
Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan,
maka
bangsa
Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang ditandai dari peristiwa
Proklamasi
Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Masa keberhasilan menggalang
persatuan
bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Penggalang yaitu peserta didik
usia
11-15 tahun,
dan masa kesiapan menegakkan kemerdekaan menjadi kiasan dasar pembinaan
golongan
Penegak yaitu peserta didik usia 16-20 tahun. Proses akhir dari sejarah
perjuangan
kemerdekaan
bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsai/memelopori)
pembangunan bangsa. Masa mempelopori pengisian kemerdekaan
dan
pembangunan bangsa menjadi kiasan dasar pembinaan golongan Pandega yaitu
peserta didik
usia 21-25
tahun.
Satuan
terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai
dengan 8
orang. Arti
kata Sangga adalah “gubug” atau rumah kecil tempat penggarap sawah. Nama
Sangga
disusun sesuai dengan kiasan dasar yakni: Sangga Perintis, Sangga Penegas,
Sangga
Pencoba,
Sangga Pendobrak, Sangga Pelaksana. Perintis mengandung pengertian perintisan
(menjadi
pembuka/pelopor) dalam kebajikan. Penegas mengandung pengertian kemampuan
mengambil
keputusan yang arif dan bijaksana. Pencoba mengandung pengertian keberanian
mencoba
segala sesuatu yang positif. Pendobrak mengandung pengertian keberanian
mengemukakan
kebenaran dan melawan kemungkaran. Pelaksana mengandung pengertian
keberanian
melaksanakan sesuatu tugas dengan penuh tanggung jawab. Nama Sangga dipilih dan
diambil dari
cerminan sifat-sifat baik yang menonjol yang akan ditiru oleh anggota Sangga
tersebut.
Pemimpin Sangga dan Wakil Pemimpin Sangga dipilih berdasarkan musyawarah
Sangga.
Ambalan
Penegak idealnya terdiri atas 12 – 32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3
sampai 4
sangga. Arti
kata Ambalan berasal dari bahasa Jawa ambal-ambalan, yakni kegiatan yang
dilakukan
terus menerus. Ambalan juga disebut sekumpulan orang yang sedang melakukan
suatu
pekerjaan.
Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan. Namun
demikian
tidak menutup kemungkinan nama Ambalan juga diambil dari nama-nama tokoh,
kerajaan
dalam pewayangan atau legenda. Dalam pemilihan nama diambil yang terbaik
menurut
anggota
Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.
Tingkat
kecakapan umum Pramuka Penegak berupa tanda pundak yang dibuat dari kain dengan
warna dasar
hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuat dengan sulaman atau
logam
berwarna
kuning emas. Berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi
5 cm,
sisi atas 4
cm dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm, didalamnya
terdapat
gambar
bintang sudut lima di bawahnya terdapat sepasang tunas kelapa yang berlawanan
arah dan
di bawah
tunas kelapa terdapat tulisan BANTARA atau LAKSANA.
Bintang
bersudut lima mempunyai arti bahwa Pramuka Penegak bertaqwa kepada tuhan yang
Maha Esa dan
bermoral Pancasila.
Tunas kelapa
yang berlawanan arah mengibaratkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka
Penegak
putra dan putri yang sedang membina dirinya sebagai mahluk pribadi, sosial dan
mahluk
Tuhan menuju
cita-cita bangsa.
Tanda di
pundak mengibaratkan tanggungjawab yang tidak ringan yang harus dipikulnya
sebagai
anggota
Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan Negara.
Bantara
mengandung pengertian kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik dan
terampil
serta bermoral Pancasila. Calon pemimpin bangsa dan negara yang masih belajar
dan
mengembangkan
kemampuannya dalam memimpin.
Laksana
mengandung arti pemimpin muda yang sudah sanggup mengemban dan melaksanakan
tugas
pembangunan bangsa dan negara serta mempunyai tanggungjawab yang lebih besar
3.
ORGANISASI KEPENEGAKAN
a. Ambalan
Penegak
1) Ambalan
Penegak idealnya terdiri atas 12-32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3-4
kelompok
yang disebut Sangga.
2) Ambalan
Penegak menggunakan nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai
aspirasinya
dan mengandung kiasan dasar yang menjadi motivasi kehidupan ambalan.
3) Sangga
Sangga
adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16-20 tahun yang
disebut
Pramuka Penegak.
Jumlah
anggota sangga yang terbaik adalah 4-8 Pramuka Penegak.
Pembentukan
sangga dilakukan oleh para Pramuka Penegak sendiri.
Nama sangga
dipilih diantara nama-nama Perintis, Pencoba, Pendobrak, Penegas dan
Pelaksana
atau dipilih nama lain sesuai aspirasi mereka. Nama tersebut merupakan
identitas
sangga dan mengandung kiasan dasar yang dapat memberikan motivasi
kehidupan
sangga.
4) Untuk
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan, Ambalan Penegak dapat membentuk
Sangga Kerja
yang anggotanya terdiri atas anggota-anggota sangga yang ada, jumlah
anggota
disesuaikan dengan beban kerja atau tugas yang diemban.
5) Sangga
Kerja bersifat sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.
Setiap
ambalan dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah anggota
Ambalan.
Karena masa Penegak adalah masa dimana seorang remaja sudah bermasyarakat
maka susunan
organisasi Ambalannya pun sama dengan susunan organisasi yang terdapat di
masyarakat
pada umumnya. Di dalam organisasi Ambalan terdapat Dewan Ambalan Penegak
yang disebut
Dewan Penegak dan Dewan Kehormatan.
b. Dewan
Ambalan Penegak (Dewan Penegak)
Dewan
Penegak, terdiri atas:
1) Ketua yang
disebut Pradana;
2)
Sekretaris yang disebut Kerani;
3) Bendahara
yang mengatur keuangan dan harta benda milik Ambalan;
4) Pemangku
adat yakni pemimpin tata-cara adat Ambalan, pada hakekatnya adalah penjaga
Kode Etik
Ambalan;
5) Beberapa
orang anggota.
Pembina
Pramuka Penegak dan Pembantu Pembina Pramuka Penegak tidak masuk dalam
Dewan
Ambalan. Pembina Ambalan bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah,
pembimbing
dan mempunyai hak dalam mengambil keputusan terakhir.
Dewan
Penegak bertugas :
1) Merancang
dan melaksanakan program kegiatan.
2)
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan.
3) Merekrut
anggota baru.
4) Membantu
sangga dalam mengintegrasikan anggota baru dalam sangga.
c. Dewan
Kehormatan Penegak
1) Untuk
mengembangkan kepemimpinan dan rasa tanggungjawab para Pramuka Penegak,
dibentuk
Dewan Kehormatan Penegak yang terdiri atas para anggota Ambalan yang
sudah
dilantik dan diketuai oleh Pemangku adat.
2) Tugas
Dewan Kehormatan Penegak adalah untuk menentukan:
Pelantikan,
penghargaan atas prestasi/jasanya dan tindakan atas pelanggaran terhadap
kode
kehormatan
Peristiwa
yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
Rehabilitasi
anggota Ambalan Penegak
3) Dalam
Dewan Kehormatan Penegak, pembina bertindak sebagai penasehat.
4) Pertemuan
Dewan Kehormatan Penegak bersifat formal.
Undangan
disampaikan seminggu sebelumnya dan masalah yang akan dibicarakan
diumumkan.
Peserta yang
hadir menggunakan pakaian seragam
Tempat
ditentukan lebih dahulu
Ambalan yang
ideal memiliki markas Ambalan, yakni tempat di mana Ambalan itu
berkumpul.
Markas ini biasanya diberi nama “Sanggar”. Setiap Ambalan harus memiliki
bendera
Merah Putih, bendera Pramuka, bendera Ambalan/ pusaka Ambalan/tunggul
Ambalan
serta bendera WOSM, tiang bendera, tali-menali, dilengkapi dengan peralatan
tulismenulis
(mesin
ketik, komputer, printer), peralatan memasak, serta peralatan perkemahan,
serta
perlengkapan adat.
Sesuai
dengan metode satuan terpisah, maka Pembina Ambalan putra adalah seorang pria,
dan Pembina
Ambalan putri adalah seorang wanita. Hubungan antara Pembina Ambalan
dengan
anggota Ambalan Penegak seperti hubungan antara kakak dan adik, sedangkan
hubungan
Pembina Ambalan dengan Pembantu Pembina sama seperti hubungan pada anggota
dewasa
Gerakan Pramuka lainnya yakni hubungan persaudaraan atau kemitraan.
Ambalan yang
menginginkan materi-materi sebagai bekal keterampilan dalam hubungannya
dengan
life-skill, dapat meminta bantuan instruktur yang berkompeten di bidangnya.
Ambalan
mempunyai Sandi Ambalan berisi nilai-nilai dan norma-norma yang disepakati dan
melandasi
perjuangan kehidupan Ambalan.
Standar
Kompetensi
Standar
Kompetensi yang diharapkan dapat dicapai dalam pengembangan fisik Pramuka
Penegak
terdiri atas :
1)
Kompetensi Akhir : mampu menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap sehat dan prima
serta
memanfaatkan
kemampuan fisiknya. Mampu menjelaskan perbedaan perkembangan fisik
dan
psikologis antara lelaki dan perempuan.
2)
Kompetensi Dasar untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut :
a) Penegak
Bantara : mampu melindungi kesehatan dan menerima kondisi fisiknya,
memanfaatkannya
serta memiliki sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
b) Penegak
Laksana : mampu menjaga dan merawat kebugaran tubuhnya sendiri.
Mampu
menjelaskan tentang kesehatan reproduksi dan mampu menggunakan seluruh kemampuan
fisiknya untuk hal-hal yang berguna
PELAKSANAAN
PROSES PEMBINAAN
Tamu
Penegak
a. Tamu
Penegak adalah seorang Pramuka Penggalang yang karena usianya dipindahkan dari
Pasukan Penggalang ke Ambalan Penegak, atau pemuda yang berusia 16 tahun sampai
dengan 20 tahun yang belum pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka.
b. Lamanya
menjadi Tamu Penegak paling lama 3 (tiga) bulan.
c. Selama
menjadi Tamu Penegak diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan
adat-istiadat yang berlaku di Ambalan tersebut.
d. Bagi
anggota Ambalan lainnya diberi kesempatan untuk mengenal dan menilai Tamu
Penegak tersebut.
Calon
Penegak
a. Calon
Penegak ialah Tamu Penegak yang dengan sukarela menyatakan diri sanggup
mentaati peraturan dan Adat Ambalan dan diterima oleh semua anggota Ambalan
untuk menjadi anggota Ambalan tersebut.
b. Lamanya
menjadi Calon Penegak sedikitnya 6 (enam) bulan.
c.
Perpindahan status dari Tamu Penegak menjadi Calon Penegak dilaksanakan dengan
upacara sederhana dan dialog yang mengandung pendidikan bagi segenap anggota
Ambalan tersebut.
d. Calon
harus mawas diri dan menghargai orang lain serta menyadari hak dan
kewajibannya, antara lain :
1) Tidak
mempunyai hak suara dalam musyawarah.
2) Mempunyai
hak bicara dalam diskusi, pertemuan dan musyawarah.
3) Harus
mengikuti acara Ambalan yang bersangkutan.
4)
Berkewajiban menyelesaikan SKU tingkat Penegak Bantara.
5)
Berkewajiban ikut menjaga dan mengembangkan nama baik Ambalannya.
e. Setiap
Calon Penegak dibina oleh dua orang Penegak Bantara/Laksana dari Ambalan yang
bersangkutan.
Penegak
Bantara
a. Penegak
Bantara adalah Calon Penegak yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Bantara dan
mentaati Adat Ambalan.
b.
Perpindahan dari Calon Penegak menjadi Penegak Bantara dilaksanakan dengan
upacara pelantikan, yang bersangkutan mengucapkan janji Trisatya dengan
sukarela dan berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Bantara.
c. Selama
menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan diri kepada
masyarakat dan membentuk kepribadian yang kuat.
d. Seorang
Penegak Bantara wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatan lainnya untuk :
1)
Menyelesaikan SKU bagi Penegak Laksana sehingga dapat dilantik sebagai Penegak
Laksana.
2) Menempuh
Syarat Kecakapan Khusus sesuai dengan kesenangan dan bakatnya sehingga mendapatkan
Tanda Kecakapan Khusus.
3)
Mengembangkan bakat dan minatnya dalam Satuan Karya serta menyebarkan tugas
pokok Sakanya itu sesuai dengan kemampuannya.
4) Mencari
kesempatan untuk mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir sehingga dapat membantu
menyelenggarakan kegiatan di Perindukan Siaga atau Pasukan Penggalang.
5) Berperan
serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan
kesempatan yang ada padanya.
Penegak
Laksana
a. Penegak
Laksana adalah Penegak Bantara yang telah memenuhi SKU bagi Penegak Laksana dan
mentaati Adat Ambalan.
b.
Perpindahan dari Penegak Bantara menjadi Penegak Laksana dilaksanakan dengan
upacara kenaikan dengan mengucapkan ulang janji Trisatya dengan sukarela dan
berhak memakai tanda pengenal untuk Penegak Laksana.
c. Selama
menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan bakti untuk Gerakan
Pramuka dan masyarakat.
d. Seorang
Penegak Laksana wajib tetap melanjutkan latihan dan kegiatannya bahkan
dikembangan terus untuk :
1) Menambah
jumlah/bobot dalam menempuh Syarat Kecakapan Khusus sehingga mendapatkan Tanda
Kecakapan Khusus yang lebih tinggi.
2)
Memperdalam dan memperluas keikut sertaanya di dalam Satuan Karya.
3) Mengikuti
kursus yang diselenggarakan Gerakan Pramuka.
4)
Memberikan kesempatan untuk membaktikan dirinya dengan membantu
menyelenggarakan latihan atau kegiatan untuk Perindukan Siaga atau Pasukan
Penggalang.
5) Berperan
serta dalam memberikan bantuan kepada Kwartir sesuai dengan kemampuan dan
kesempatan yang ada padanya.
Mengenal Golongan Pandega
Oleh Sakkap Aryandi Sagala
di DKR_SUNGGAL (Berkas)
PRAMUKA PANDEGA (KEPANDEGAAN)
Proses Kepanduan Indonesia
merupakan sejarah perjuangan bangsa dalam upaya meraih kemerdekaan.
Dimulai ketika bangsa Indonesia
mensiagakan Kemerdekaan yang diambil dari peristiwa Budi Utomo,
pada tanggal 20 Mei 1908.
Kemudian bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk kemerdekaan,
yang ditandai dari peristiwa
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil
menggalang persatuan, maka
bangsa Indonesia telah siap untuk menegakkan kemerdekaan yang
ditandai dari peristiwa
Proklamasi Kemerdekaan RI, pada tanggal 17 Agustus 1945. Proses akhir dari
sejarah perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memandegani
(memprakarsai/mempelopori)
pembangunan bangsa.
1.Filosofi
Pandega adalah anggota muda
Gerakan Pramuka yang berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut
sebagai Senior Rover, merupakan
masa awal dewasa (early adulthood) menurut Teori Jean
Peaget Piaget, J. (2000).
"Commentary on Vygotsky". New Ideas in Psychology, 18, 241–259.
Masa usia ini (Pandega)
merupakan perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau
awal usia duapuluhan tahun dan
yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa
pembentukan kemandirian pribadi,
masa mempersiapkan untuk berkarir, dan membentuk ideologi
pribadi yang di dalamnya juga
meliputi penerimaan terhadap nilai dan sistem etik.
Dilihat dari aspek perkembangan
fisik, pada awal masa dewasa kemampuan fisik mencapai
puncaknya dan sekaligus
mengalami penurunan selama periode ini. Awal masa dewasa ditandai
dengan memuncaknya kemampuan dan
kesehatan fisik. Mulai dari sekitar usia 18 hingga 25 tahun,
individu memiliki kekuatan yang
terbesar, gerak-gerak reflek mereka sangat cepat. Meskipun pada
awal masa dewasa kondisi
kesehatan fisik mencapai puncaknya, namun selama periode ini
penuruna keadaa fisik juga
terjadi. Sejak usia sekitar 25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai
terlihat. Perubahan ini sebagian
besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif.
Kemampuan kognitif terus
berkembang selama masa dewasa. Akan tetapi, bagaimanapun tidak
semua perubahan kognitif pada
masa dewasa tersebut mengarah pada peningkatan potensi. Kadangkadang
beberapa kemampuan kognitif
mengalami kemerosotan seiring dengan pertambahan usia.
Meskipun demikian sejumlah ahli
percaya bahwa kemunduran keterampilan kognitif yang terjadi
terutama pada masa dewasa akhir
dapat ditingkatkan kembali melalui serangkaian pelatihan.
Selama masa dewasa, dunia sosial
dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.
Pada masa dewasa ini, individu memasuki peran
kehidupan yang lebih luas. Pola
dan tingkah laku sosial orang dewasa berbeda dalam beberapa hal
dari orang yang lebih muda.
Perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan fisik dan kognitif
yang berkaitan dengan penuaan,
tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa-peristiwa kehidupan yang
dihubungkan dengan keluarga dan
pekerjaan. Selam periode ini orang melibatkan diri secara khusus
dala karir, pernikahan dan hidup
berkeluarga. Menurut Erikson, perkembangan psikososial selama
masa dewasa dan tua ini ditandai
dengan tiga gejala penting, yaitu keintiman, generatif dan
integritas.
Pada usia tersebut sifat
agresifnya sudah mulai turun, sosialitasnya semakin tinggi, dan
pertimbangan rasionalnya semakin
tajam. Pramuka Pandega umumnya kreatif, suka berkarya dan
selalu ingin menunjukkan
eksistensinya. Pada usia Pandega, telah masanya mencintai lawan jenis.
Pandega adalah golongan Pramuka
setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam
golongan ini adalah yang berusia
dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembinaan Pramuka
Pandega dilakukan mulai dari
tingkat Gugus Depan dalam satuan yang disebut Racana.
2.Kiasan dasar
Tempat berkumpulnya Pandega
dalam Gugus Depan disebut Racana. Arti kata Racana adalah dasar
penyangga tiang bangunan yang
dalam bahasa jawa disebut umpak. Nama Racana umumnya
menggunakan nama pahlawan. Namun
tidak menutup kemungkinan penggunaan nama jenis
senjata, nama kerajaan dalam
pewayangan atau nama ceritera mitos. Dalam pemilihan nama
tentunya diambil yang terbaik
menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan
bagi seluruh anggota Racana.
Racana dipimpin oleh seorang Pradana yang dipilih dari musyawarah
anggota Racana. Di dalam
organisasi Racana, terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut Dewan
Pandega dan Dewan Kehormatan.
3. Organisasi Racana Pandega
a. Racana Pandega idealnya 10-30
Pramuka Pandega yang dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil sesuai dengan minat dan
aktivitasnya yang disebut Reka.
b. Racana Pandega menggunakan
nama dan lambang yang dipilih mereka sesuai aspirasinya dan
mengandung kiasan dasar yang
menjadi motivasi kehidupan Racana.
c. Untuk melaksanakan suatu
tugas atau pekerjaan, Racana Pandega dapat membentuk Sangga
Kerja. Sangga Kerja bersifat
sementara sampai tugas atau pekerjaan selesai dilaksanakan.
Racana dipimpin oleh seorang
ketua yang dipilih dari musyawarah anggota Racana. Organisasi
racana disusun sesuai organisasi
yang terdapat di masyarakat pada umumnya, karena pada usia
Pandega sudah terjun dalam
kehidupan masyarakat.
Di dalam organisasi Racana
terdapat Dewan Racana Pandega yang disebut Dewan Pandega dan
Dewan Kehormatan.
a. Dewan Pandega
Dewan Pandega terdiri dari:
1) Ketua Racana
2) Kerani atau sekretaris.
3) Bendahara yang mengatur
keuangan dan harta benda milik Racana.
4) Pemangku adat yakni yang
memimpin tata-cara adat Racana, yang pada hakekatnya adalah
penjaga kode etik Racana. 5)
Beberapa orang anggota
Pembina Pramuka Pandega tidak
masuk dalam Dewan Racana. Pembina Racana bertindak
sebagai penasehat, pendorong,
pengarah, pembimbing dan mempunyai hak dalam mengambil
keputusan terakhir.
Dewan Pandega bertugas :
1) Merancang program kegiatan
2) Mengurus dan mengatur
kegiatan
3) Mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan
4) Merekrut anggota baru
5) Mencari/mengidentifikasi
sumber dana untuk disampaikan kepada Ketua Gudep
6) Mengelola dana untuk
menjalankan program kegiatan
7) Melaporkan pelaksanaan
kegiatan kepada Pembina Gudep
b. Dewan Kehormatan Pandega
Dewan Kehormatan Pandega adalah
Dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan
Pandega.
Dewan Kehormatan pandega
bertugas :
1) Menentukan pelantikan,
2) Memberikan penghargaan kepada
Pandega yang berprestasi
3) Memberikan tindakkan hukuman
atas pelanggaran terhadap kode kehormatan.
4) Rehabilitasi anggota Racana
Pandega.
Free online casino no deposit bonuses - KDAMP
BalasHapusWe have you 온카지노 covered 인카지노 with all the latest and the latest no deposit bonuses on choegocasino offer! Play online casino games and get a bonus without